Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khasiat Bawang Putih Untuk Penyakit Jantung

Khasiat Bawang Putih Untuk Penyakit Jantung. Para peneliti baru-baru ini mengumumkan bahwa bawang putih segar bisa melindungi jantung. Membiasakan konsumsi bawang putih segar bisa menghindarkan Anda dari kunjungan dokter akibat kena penyakit jantung [ LINK ].

Khasiat Bawang Putih Untuk Penyakit Jantung
Khasiat Bawang Putih Untuk Penyakit Jantung
Pernyataan diatas tentu saja sangat menarik, benarkah bawang putih, bumbu dapur itu, bisa melindungi jantung kita? Mari, saya mengajak anda untuk membaca tentang hal ini.

1. Kita mulai bacaan kita dengan sebuah tulisan ilmiah yang berjudul "PENGARUH BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM) TERHADAP PENCEGAHAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA TIKUS"

Tulisan dibuat oleh Cintyadewi Wignjosoesastro [Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No. 2, Jakarta Utara 14440], Zita Arieselia [Departemen Farmakologi dan Farmasi, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No. 2, Jakarta Utara 14440], dan Dewi [Departemen Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit Raya No. 2, Jakarta Utara 14440].

Sebetulnya topik yang akan kita bahas adalah bawang putih dan penyakit jantung, lalu apa hubungannya dengan HIPERKOLESTEROLEMIA? Jadi begini ( menurut tulisan tersebut diatas yaaa ), hiperkolesterolemia adalah keadaan di mana kadar kolesterol melebihi dari nilai rujukan dan hiperkolesterol merupakan faktor risiko penyakit jantung. Hiperkolesterol merupakan kontributor utama pada penyakit jantung.

Nilai rujukan kolesterol adalah sebagai berikut [ LINK ].
Total Kadar Kolesterol Darah
Total kadar kolesterol merupakan hasil penjumlahan angka LDL, HDL, dan trigliserida. Pemeriksaan menyeluruh ini bertujuan untuk menganalisis risiko penyakit pada seseorang. Semisal, kardiovaskular, gangguan arteri, dan diabetes.

Penulisan kadar kolesterol berupa angka dengan satuan milligram per desiliter darah. Berikut ini batas normal total kolesterol untuk orang dewasa.
Kadar Kategori
< 200 mg/dL Normal
200-239 mg/dL Sedang
> 240 mg/dL Tinggi

Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL disebut juga kolesterol jahat. Pasalnya, kadar kolesterol ini paling tinggi dibandingkan HDL maupun trigliserida. LDL kerap menempel di dinding pembuluh darah sehingga menghambat sirkulasi.
Jika dibiarkan menumpuk, LDL bisa menimbulkan plak. Inilah yang menjadi pemicu awal serangan jantung dan penyempitan pembuluh darah (stroke). Karena itu, selalu jaga batas normal LDL sesuai tabel berikut.
Kadar Kategori
< 70 mg/dL Normal-untuk penderita penyakit jantung
< 100 mg/dL Normal
100-129 mg/dL Sedang
130-159 mg/dL Batas tinggi
160-189 mg/dL Tinggi
> 190 mg/dL Sangat tinggi

High Density Lipoprotein (HDL)
HDL merupakan kolesterol baik yang mengandung protein tinggi. Senyawa ini beredar melalui aliran darah dan menyerap kolesterol jahat. Kemudian, LDL ditransportasikan ke liver untuk dilepaskan.
Itulah sebabnya, HDL mampu mencegah pengendapan atau plak dalam pembuluh darah. Berikut ini batas normal HDL yang harus Anda ketahui.
Kadar Kategori
> 60 mg/dL Normal-untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Semakin tinggi levelnya, justru berdampak baik bagi penderita kelainan jantung.
50-60 mg/dL Normal-untuk wanita.
40-50 mg/dL Normal-untuk pria.
<50 mg/dL Rendah-untuk wanita.
<40 mg/dL Rendah-untuk pria.

Trigliserida
Jenis kolesterol yang terakhir adalah trigliserida. Senyawa ini tersusun atas tiga asam lemak dan ester dari gliserol. Trigliserida dibentuk oleh makanan yang Anda cerna.

Jika asupan kalori atau gula masuk ke dalam tubuh Anda, keduanya diubah menjadi trigliserida. Manakala jumlah trigliserida berlebihan, bisa memicu penyakit kardiovaskular atau kelainan jantung. Jadi, pastikan batas normal trigliserida tetap seimbang sesuai pedoman di bawah ini. 
Kadar Kategori
> 150 mg/dL Normal
150-199 mg/dL Batas tinggi
200-499 mg/dL Tinggi
> 500 mg/dL Sangat tinggi

Bawang putih (Allium sativum) merupakan tanaman obat yang telah terbukti mampu menurunkan kolesterol total pada penderita hiperkolesterolemia.

Dr. Stephen Fulder dalam bukunya The Garlic Book pada tahun 1997 mengungkapkan bahwa bawang putih (Allium sativum) mampu menurunkan kolesterol, dengan demikian mampu mencegah munculnya penyakit stroke dan jantung. Bawang putih dipakai sebagai pengobatan karena dipercaya sebagai sumber alliin, yaitu bahan kimia yang mengandung sulfur dari asam amino. Alliin ini membantu meningkatkan kadar kolestrol HDL atau kolestrol baik sekaligus memperlambat sintesis endogen kolesterol.

Bawang putih dengan dosis 125 mg/kgBB dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari dengan tujuan sebagai mantainance kadar kolesterol supaya tetap dalam batasnya, bawang putih dengan dosis 500 mg/kgBB tidak dianjurkan untuk dikonsumsi tiap harinya karena dapat menurunkan kolesterol terlalu besar sampai di bawah batas normalnya.

Jadi, kita dianjurkan untuk mengkonsumsi bawang putih dengan dosis rendah untuk menjaga kadar kolesterol pada batas normal ( setiap siung bawang ukuran normal memiliki berat sekitar 6-8 gr [ LINK ]).

Untuk diingat, bahwa uji coba ini dilakukan kepada hewan uji, yaitu tikus Sprague Dawley. [ LINK ]

2. Bacaan kedua yang saya sarankan adalah "Efek Bawang Putih (Allium sativum Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah".

Karya Ilmian ini ditulis oleh Anastasia Kartikasari [Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung] dan Rita Tjokropranoto [Bagian Parasit, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung] Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 404164 Indonesia.

Hal pertama yang perlu kita ketahui adalah hubungan penurunan tekanan darah, penyakit jantung dan bawang putih. Saya akan berusaha mendapatkan keterangan dari jurnal tersebut. Berikut cuplikan-cuplikan yang saya kumpulkan.

Peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner dan iskemik serta stroke hemoragik. Selain penyakit jantung koroner dan stroke, komplikasi peningkatan tekanan darah termasuk gagal jantung, penyakit pembuluh darah perifer, gangguan ginjal, perdarahan retina, dan gangguan penglihatan.

Selain sebagai rempah dapur yang terkenal, kepopuleran bawang putih sebagai herba tidak diragukan lagi. Salah satu khasiat umbi bawang putih adalah untuk menurunkan tekanan darah. Uji klinis untuk membuktikan khasiat suplemen bawang putih sebagai antihipertensi dilakukan banyak ahli dari berbagai negara.

Penelitian dilakukan terhadap 30 orang laki – laki berusia 18 – 27 tahun. Subjek penelitian diistirahatkan selama 5 menit, kemudian diukur tekanan darahnya dua kali dengan selang waktu 5 menit dan diambil rata – rata. Selanjutnya subjek penelitian diberikan 4 – 5 gram bawang putih dan air mineral 200 mL yang harus dihabiskan sekaligus. Setelah 5 menit, tekanan darah diukur. Pengukuran tekanan darah dilakukan berulang dengan selang 5 menit sampai hasil pengukuran terendah tidak berubah dalam 2 kali pengukuran berturut – turut.

Bawang putih memiliki efek farmakologi sebagai Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitor. Allicin efektif menghalangi aktivitas angiotensin – II sehingga bermanfaat mengatasi vasokonstriksi dan menurunkan kadar aldosteron.

Arginin adalah asam amino esensial dan terkandung di dalam bawang putih mentah. Nitric oxide disintesis dari arginin di dalam sel endotel dan menstimulasi soluble guanylyl cyclase serta peningkatan cyclic guanosine monophosphate (cGMP) yang menyebabkan relaksasi dari sel otot polos vaskuler.

Bawang putih mengandung selenium yang berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh manusia. Selenium merupakan kofaktor dari glutathione peroxidase, yakni salah satu enzim antioksidan.

Bawang putih tidak hanya kaya akan selenium, tetapi juga mineral lain, yakni mangan. Mangan juga berfungsi sebagai kofaktor dari enzim  antioksidan lainnya, misalnya superoxide dismutase.

Pada bagian akhir dari tulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa bawang putih menurunkan tekanan darah. [ LINK ].

3. Bacaan ketiga, saya memilih tulisan berjudul "REVIEW: Senyawa Organosulfur Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Aktivitas Biologinya".

Karya ilmiah ini ditulis oleh UDHI EKO HERNAWAN dan AHMAD DWI SETYAWAN dari Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta 57126. Tulisan ini sangat detil dan panjang membahas tentang bawang putih, saya hanya akan mengambil cuplikan-cuplikan yang berhubungan dengan jantung saja.

Senyawa aktif umbi bawang putih yang diketahui mempengaruhi ketersediaan ion Ca2+ untuk kontraksi otot jantung dan otot polos pembuluh darah adalah kelompok ajoene. Konsentrasi ion Ca2+-intraseluler yang tinggi dapat menyebabkan vasokonstriksi yang menyebabkan hipertensi. Senyawa aktif tersebut diperkirakan dapat menghambat masuknya ion Ca2+ ke dalam sel, sehingga konsentrasi ion Ca2+ intraseluler menurun dan terjadi hiperpolarisasi, diikuti relaksasi otot. Relaksasi menyebabkan ruangan dalam pembuluh darah melebar, sehingga tekanan darah turun (Siegel et al., 1992).

Bawang putih dapat mengurangi pembekuan darah dan mengurangi tekanan darah, sehingga penting dalam terapi penyakit kardiovaskuler (Mabey, et al., 1988). Allisin dan adrenosin merupakan kandungan anti-platelet paling penting dalam bawang putih (Agarwal, 1996). Minyak bawang putih yang diberikan kepada pasien penyakit jantung koroner dapat menghambat agregasi platelet secara in vivo. Pemberian bawang putih dengan dosis rendah menghambat agregasi platelet tersebut (Bordia et al., 1996). Dithiin dan ajoene memiliki sifat-sifat antithrombik, bahkan ajoene kini dikembangkan untuk obat gangguan thromboembolik (Agarwal, 1996). Dithiin dan ajoene menurunkan kecepatan pembekuan darah karena bersifat antikoagulasi dan darah rendah. Hal ini secara langsung dapat mengurangi resiko strok dan penyakit kardiovaskuler (Jesse et al., 1997).

Bawang putih dapat menaikkan fungsi kardiovaskuler karena dapat menjaga serangan hiperkolesterolemik, arthero sklerosis, ischemiareperfusi, arrhythmia, dan infarksi. Radikal bebas merupakan penyebab utama penyakit ini dan antioksidan tampaknya dapat mengimbangi hal ini karena dapat memburu radikal bebas ini (Prasad et al., 1996). Suatu keadaan dimana kadar lemak dalam darah mengalami kenaikan melebihi batas normal disebut hiperlipidaemia. Keadaan ini biasa dihadapi oleh seseorang yang mengalami masalah kegemukan. Hiperlipidaemia meliputi dua kondisi yaitu, hiperkolesterolaemia (kolesterol tinggi) dan hipertrigliseridaemia (trigliserida tinggi). Keduanya memicu atherosklerosis dan mempertinggi resiko penyakit kardiovaskuler (Barness, 2002). [ LINK ].

4. Ini bacaan terakhir, judulnya "PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum, Linn.)TERHADAP PENURUNAN RASIO ANTARA KOLESTEROL TOTAL DENGAN KOLESTEROL HDL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG HIPERKOLESTEROLEMIK".

Ditulis oleh MARIA PRISKILA, FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA, 2008.

Saya akan mengutip beberapa hal yang berhubungan dengan penyakit jantung, bawang putih dan aterosklerosis.

Salah  satu  tanaman  yang  digunakan  dalam  pengobatan  tradisional untuk  menurunkan  risiko  penyakit  jantung  koroner  (PJK)  adalah  bawang putih. Bawang  putih  merupakan  salah  satu  bahan  alam  yang  pemanfaatannya sudah sangat luas di berbagai negara. Budidaya bawang putih mudah dan telah dilakukan dengan sangat luas dan menjadi bahan komoditas perdagangan yang memberikan  keuntungan  secara  ekonomi.  Penggunaan  secara  empiris  telah ditindaklanjuti  dengan  penelitian  ilmiah  untuk  memberikan  pembuktian  yang mendukung.  Hal  ini  sangat  penting  apabila  bawang  putih  akan  digunakan dalam pelayanan kesehatan(Handayani, 2006).

Penyakit jantung koroner  (PJK)  adalah  penyakit  jantung  yang timbul akibat penyempitan pada arteri koronaria. Penyebab terbanyak dari penyempitan tersebut adalah aterosklerosis yang merupakan suatu kelainan yang   terdiri   atas   fibrolipid   dalam   bentuk   plak   yang   menonjol   atau penebalan pada tunika intima dan pada bagian dalam tunika media. Proses aterosklerosis  sudah  dimulai  pada  masa  kanak-kanak  dan  menjadi  nyata secara klinik pada kehidupan dewasa. Lebih dari setengah insiden penyakit ini dapat diterangkan kejadiannya oleh hiperkolesterolemia, hipertensi, dan merokok.   Pengendalian   terhadap   faktor   risiko   kardiovaskular   yang dihubungkan dengan pencegahan PJK harus sudah dimulai sedini mungkin sebelum terjadi perubahan yang irreversibel pada dinding pembuluh darah.Setelah  gejala  timbul,  usaha  pengobatan  yang  dapat  dilakukan  terbatas. Hal  ini  mendorong  kita  untuk  melakukan  usaha  preventif  terhadap  PJK, dan  suatu  pendekatan  yang  penting  adalah  mengenali  faktor-faktor  risiko (Lubis, 2007).

Mekanisme Perlindungan Ekstrak Bawang Putih terhadap Penyakit Jantung Koroner -- Komponen  bioaktif  bawang  putih  dapat menurunkan kadar kolesterol serum, yang dapat melindungi terhadap penyakit jantung dan aterosklerosis. Efek  menurunkan lemak telah diteliti di berbagai laboratorium. Mekanisme kerjanya antara lain adalah menghambat ketergantungan konsentrasi biosintesis kolesterol pada beberapa tahapan enzim yang berbeda (14-alpha-demethilase,   HMG CoA reduktase) (Handayani, 2006). Pemberian makanan tinggi kolesterol akan menyebabkan hiperkholesterolemia dalam bentuk kolesterol bebas (free cholesterol= FC), kolesterol ester (ester cholesterol = Ec) dan kolesterol total. Kolesterol ester menumpuk terutama dilapisan intima pembuluh darah, sehingga akan meningkatkan kolesterol jaringan dan pembentukan atheroma di aorta. Bawang putih akan menghambat hiperkholesterolemia  secara bermakna, menurunkan kolesterol jaringan dan menekan pembentukan atheroma di aorta. Hal tersebut dapat dilihat dari menurunnya kadar kolesterol ester dan meningkatnya rasio FC/EC(Sunarto & Susetyo, 1995). Sehingga akan mengurangi pengembangan timbunan lemak (Handayani, 2006). [ LINK ].

Nah dari bacaan diatas, kita bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa bawang putih ternyata mencegah penyakit jantung dengan cara mengatasi faktor resiko penyakit jantung.

Cukup sekian dulu ya, semoga berguna.

Catatan tambahan
1. Saya bukan ahli dibidang kesehatan.
2. Tulisan saya ini hanya sebagai bahan belajar saja.
3. Jangan menjadikan tulisan saya sebagai panduan pengobatan.

Sumber:
" Makan Bawang Putih Mentah Bikin Jantung Sehat." detikHealth. N. p., 2009. Web. 4 June 2019.

Wignjosoesastro, Cintyadewi, and Zita Arieselia. "PENGARUH BAWANG PUTIH (Allium Sativum) TERHADAP PENCEGAHAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA TIKUS." Damianus Journal of Medicine 13.1 (2014): 9-16. Web. 4 June 2019.

"Inilah Batas Normal Kolesterol Yang Harus Anda Ketahui." Harvest Supplement. N. p., 2018. Web. 4 June 2019.

Media, Kompas. "Menakar Bawang Dalam Ukuran Gram ." KOMPAS.com. N. p., 2019. Web. 4 June 2019.

Kartikasari, A., & Tjokropranoto, R. Efek Bawang Putih (Allium sativum Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah.

Eko, U. H., & Dwi, A. S. (2003). Review: Senyawa Organosulfur Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Aktivitas Biologinya. Biofarmasi.

"PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium Sativum, Linn.) TERHADAP PENURUNAN RASIO ANTARA KOLESTEROL TOTAL DENGAN KOLESTEROL HDL PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) YANG HIPERKOLESTEROLEMIK - UNS Institutional Repository." Eprints.uns.ac.id. N. p., 2019. Web. 4 June 2019.

Posting Komentar untuk "Khasiat Bawang Putih Untuk Penyakit Jantung"