BENARKAH DAUN KELOR MEMILIKI MANFAAT BAGI PENDERITA KANKER PAYUDARA?
BENARKAH DAUN KELOR MEMILIKI MANFAAT BAGI PENDERITA KANKER PAYUDARA?
BENARKAH DAUN KELOR MEMILIKI MANFAAT BAGI PENDERITA KANKER PAYUDARA |
manfaat daun kelor untuk kanker payudara, khasiat daun kelor untuk kanker payudara, manfaat daun kelor bagi penderita kanker payudara
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hari ini kita akan ngobrol tentang DAUN KELOR dan hubungannya dengan KANKER Payudara.
Hal pertama yang harus saya jelaskan sebelum anda membaca lebih lanjut tulisan saya ini adalah bahwa saya bukan ahli pengobatan. Saya hanya suka membaca dan belajar menulis hal - hal yang saya anggap baik dan berguna bagi kita.
Jadi manfaat tulisan ini hanya sebagai tambahan pengetahuan saja.
Saat kita membaca suatu informasi di internet atau di sosial media, ada baiknya kita berpikir secara kritis untuk menyaring informasi sehingga kita tidak tertipu.
Saya biasanya mencari informasi apakah ada penelitian ilmiah tentang hal tersebut, jika tidak ada maka saya anggap itu berita yang harus dilewatkan.
Kita kembali ke daun kelor dan kanker payudara, adakah penelitian mengenai hal ini?
I. Andjani, N., Sujuti, H., & Winarsih, S. (2017). Efek Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Nuclear Factor Kappa Beta (NF-kB) Aktif dan Apoptosis Cell Line Kanker MCF-7. Majalah Kesehatan FKUB, 3(4), 204–212. Retrieved from https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/view/112
==> NF-κB (bahasa Inggris: nuclear factor kappa-light-chain-enhancer of activated B cells, nuclear factor-kappaB) adalah keluarga faktor transkripsi yang berperan dalam respon seluler terhadap rangsangan seperti stres, sitokina, radikal bebas, logam berat, iradiasi ultraviolet, LDL yang teroksidasi, dan bakteri atau virus (antigen).
NF-κB memainkan peran kunci dalam mengatur respon imun terhadap infeksi (rantai ringan κ adalah komponen penting imunoglobulin). Regulasi NF-κB yang salah telah dikaitkan dengan kanker, inflamasi dan penyakit autoimun, syok septik, infeksi virus, dan gangguan sistem imun. NF-κB juga terlibat dalam proses plastisitas sinaptik dan memori. <== NF-κB - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2019, October 22). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/NF-%CE%BAB
==> Apoptosis (dari bahasa Yunani apo = "dari" dan ptosis = "jatuh") adalah mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram. Apoptosis digunakan oleh organisme multisel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.
Apoptosis pada umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh.
Contoh nyata dari keuntungan apoptosis adalah pemisahan jari pada embrio. Apoptosis yang dialami oleh sel-sel yang terletak di antara jari menyebabkan masing-masing jari menjadi terpisah satu sama lain.
Bila sel kehilangan kemampuan melakukan apoptosis maka sel tersebut dapat membelah secara tak terbatas dan akhirnya menjadi kanker. <== Apoptosis - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2019, October 22). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Apoptosis
==> Sel MCF-7 adalah salah satu model sel kanker payudara yang banyak digunakan dalam penelitian. <== MCF-7 Cell | CCRC. (2019, November 06). Retrieved from http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/en/?page_id=1234
I.A. PENELITIAN DILAKUKAN OLEH:
I.A.1. Nabila Andjani, Program Studi Farmasi, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA.
I.A.2. Hidayat Sujuti, Laboratorium Biokimia, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA.
I.A.3. Sri Winarsih, Laboratorium Mikrobiologi, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA.
I.B. LATAR BELAKANG
Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tidak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat lain yang disebut metastasis.
Salah satu parameter dari pertumbuhan kanker adalah NF-ĸB.
NF-ĸB adalah faktor transkripsi dengan suatu urutan spesifik tertentu yang dikenal sebagai molekul kunci dalam inflamasi, karena mengatur program transkripsi proinflamasi yang mengatur dan melaksanakan respon inflamasi.
NF-ĸB juga berfungsi untuk mengatur ekspresi dari beberapa gen yang dapat menekan apoptosis, meningkatkan transisi epitel ke mesenchymal (yang memiliki peran penting dalam invasi tumor), dan merangsang progresi siklus sel tumor.
Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi kanker payudara selama ini adalah dengan operasi, radioterapi, kemoterapi dan obat-obatan, yang banyak menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, penggunaan produk herbal merupakan salah satu cara untuk mengatasi kanker payudara yang dianggap lebih aman dibandingkan dengan obat-obatan sintetis.
Salah satu tanaman yang berdasarkan ethnomedicine telah terbukti berkhasiat sebagai anti kanker adalah daun kelor (Moringa oleifera).
Daun kelor (Moringa oleifera) secara ayurveda telah terbukti dalam mencegah penyakit leukemia, skin papilomagenesis, proteksi terhadap radiasi pada sum-sum tulang, dan dapat juga digunakan untuk mengurangi efek samping dari terapi radiasi.
Menurut penelitan sebelumnya, daun kelor (Moringa oleifera) dapat menghambat dari pertumbuhan sel kanker pankreas.
Oleh karena itu,ingin diteliti pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) sebagai terapi alternatif antikanker payudara.
I.C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dalam menurunkan aktivitas cell line kanker payudara MCF-7.
I.D. BAHAN
Sampel penelitian yang digunakan adalah sel MCF-7 yaitu cell line kanker payudara.
Ekstrak daun kelor.
I.E. KESIMPULAN
Ekstrak daun kelor dapat menurunkan aktivitas NF-ĸB pada sel MCF-7 dibandingkan dengan kontrol. Penurunan aktivitas NF-ĸB dengan dosis IC50 2200 μg/ml sebanyak 31,6% dan dosis 2xIC50 4400 μg/ml sebanyak 36,5%. Secara deskriptif ekstrak daun kelor cenderung meningkatkan apoptosis sel MCF-7.
II. Apriani, R., Gaffar, S., & Herlina, T. (2019). AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) DAN PENGARUHNYA TERHADAP INDUKSI APOPTOSIS PADA SEL KANKER PAYUDARA T47D. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari, 10(1), 9–16. Retrieved from http://journal.uniga.ac.id/index.php/JFB/article/view/509
==> Sitotoksisitas adalah tingkat merusaknya suatu zat pada sel.
Apabila suatu sel terkena senyawa yang bersifat sitotoksik, terdapat beberapa hal yang bisa terjadi.
Sel tersebut dapat mengalami nekrosis, yaitu suatu keadaan ketika sel mati dengan cepat akibat proses lisis sel.
Sel juga bisa berhenti tumbuh dan membelah, atau sel tersebut dapat mengalami apoptosis.
Sel yang mengalami nekrosis biasanya menjadi bengkak dengan cepat, hilang keutuhan membran, berhenti bermetabolisme, dan melepaskan kandungannya ke lingkungan.
Sel yang mengalami nekrosis dengan cepat secara in vitro tidak mempunyai waktu maupun energi yang mencukupi untuk mengaktifkan apoptosis dan tidak akan mengeluarkan penanda apoptosis
Kemoterapi seringkali menggunakan zat-zat sikotoksik untuk membunuh atau merusak sel kanker. <== Sitotoksisitas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2019, October 21). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Sitotoksisitas
==> Apoptosis (dari bahasa Yunani apo = "dari" dan ptosis = "jatuh") adalah mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram. Apoptosis digunakan oleh organisme multisel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.
Apoptosis pada umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh.
Contoh nyata dari keuntungan apoptosis adalah pemisahan jari pada embrio. Apoptosis yang dialami oleh sel-sel yang terletak di antara jari menyebabkan masing-masing jari menjadi terpisah satu sama lain.
Bila sel kehilangan kemampuan melakukan apoptosis maka sel tersebut dapat membelah secara tak terbatas dan akhirnya menjadi kanker. <== Apoptosis - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2019, October 22). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Apoptosis
==> Sel T47D merupakan continous cell line yang diisolasi dari jaringan tumor duktal payudara seorang wanita berusia 54 tahun. Continous cell line sering dipakai dalam penelitian kanker secara in vitro karena mudah penangannya, memiliki kemampuan replikasi yang tidak terbatas, homogenitas yang tinggi serta mudah diganti dengan frozen stock jika terjadi kontaminasi. <== Sel T47D | CCRC. (2019, November 06). Retrieved from http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=1239
II.A. PENELITIAN DILAKUKAN OLEH:
Riza Apriani, Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut.
Shabarni Gaffar, Depatermen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran
Tati Herlina, Depatermen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran
II.B. LATAR BELAKANG Penelitian
Pengobatan kanker payudara dengan cara kemoterapi merupakan pilihan potensial yang banyak dipilih oleh penderita kanker di Indonesia. Akan tetapi, pengobatan kanker menggunakan agen kemoterapi cenderung menimbulkan kegagalan dikarenakan rendahnya selektifitas obat-obat antikanker.
Maka dari itu, usaha penemuan obat antikanker yang aman dan selektif terhadap pengobatan dan pencegahan kanker khususnya yang berasal dari tanaman obat perlu dilakukan.
Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) merupakan tanaman dengan batang yang lembut yang memiliki buah, akar dan daun yang telah dilaporkan memiliki beberapa manfaat dalam industri pengobatan.
Tanaman ini telah banyak dilaporkan memiliki aktivitas biologis seperti antiaterosklerosis, penguat imun, antikardiovaskular, antivirus, antioksidan, antimikroba, antiinflamasi dan memiliki aktivitas antitumor terhadap kanker hepato karsinoma, kanker kolon dan kanker myeloma.
Namun, beberapa penelitian umumnya hanya melaporkan aktivitas antikanker daun M. oleifera, tetapi tidak pada dasar molekuler dari aktivitas antikanker tersebut.
II.C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati mekanisme selular dan molekular yang memperantarai aktivitas sitotoksik fraksi etil asetat daun M. oleifera terhadap sel kanker payudara T47D melalui pengamatan induksi apoptosis dan pengaruhnya terhadap ekspresi protein regulator apoptosis, yaitu Bcl-2.
II.D. BAHAN
Sel kanker payudara T47D diperoleh dari Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Bagian daun dari tanaman M. oleifera diperoleh dari Mangunreja, Tasikmalaya.
II.E. KESIMPULAN Penelitian
Fraksi etil asetat daun M. oleifera memiliki aktivitas antikanker pada sel kanker payudara T47D dengan nilai IC50 sebesar 243,58 μg/mL melalui induksi apoptosis.
Perlakuan pada sel T47D dengan fraksi etil asetat daun M. oleifera juga dapat menurunkan ekspresi protein Bcl-2.
III.CATATAN
1. UJI MASIH DILAKUKAN PADA KULTUR JARINGAN
2. DAUN KELOR BERPOTENSI / MEMILIKI POTENSI MENJADI OBAT KANKER PAYUDARA.
Cukup sekian dulu ya, semoga berguna.
SILAHKAN DIBAGIKAN SEHINGGA BERGUNA JUGA BAGI ORANG LAIN.
Catatan penting
1. Tulisan saya ini hanya berguna sebagai tambahan pengetahuan saja.
2. Jangan menjadikan tulisan ini sebagai panduan pengobatan.
3. Selalu konsultasikan pada dokter anda jika anda ingin konsumsi daun kelor supaya tidak terjadi kontraindikasi.
Posting Komentar untuk "BENARKAH DAUN KELOR MEMILIKI MANFAAT BAGI PENDERITA KANKER PAYUDARA?"